Peninggalan Kerajaan Majapahit

Radenpost - pada kali ini kita akan membahas tentang peninggalan kerajaan Majapahit, apa saja ya bangunan yang masih tersisa.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

Peninggalan Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terbesar di Indonesia yang penduduknya menganut agama hindu, kerajaan majapahit terletak di Jawa Timur. Kerajaan Majapahit berdiri paada tahun 1293 Masehi yang pada saat itu Raja pertamanya adalah Raden Wijaya.

Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan terbesar di Indonesia karena wilayah kekuasaan yang sangat luas. Kerajaan ini memiliki banyak peninggalan peninggalan yang sampai sekarang masih terawat dengan baik.Peninggalan kerajaan Majapahit terletak di beberapa tempat diwilayah indonesia.

Pada kesempatan yang baik ini kita akan membahas tentang peninggalan kerajaan Majapahit. Barikut beberapa peninggalan kerajaan Majapait:

Candi Minak Jinggo



Bangunan ini merupakan peninggalan kerajaan majapahit yang terletak didekat Kolam Seragan, Namun saat ini Candi Minak Jinggo hanya tinggal puing-puingnya saja . Candi Minak Jinggo mempunyai bentuk unik di bagian luar dan dalamnya terdapat kombinasi bahan Andesit.Pada candi ii ditemukan arca unik berbentuk ukiran yang di identifikasi sebagai mahluk gaib dalam mitologi China yang disebut Qillin.

Dengan ditemukannya arca ini sebagai bukti kuat bahwa terdapat hubungan antara kerajaan Majapahit denga Dinasti Ming di China. Candi ini memiliki hubungan erat dengan legenda Minak jinggo dan cerita rakyat Danar Wulan.

 Kolam Segaran



Kolam Segaran merupakan peninggalan Majapahit berbentuk monumen yang berupa kolam besar yang terbuat dari batu bata, dengan kedalaman 3 meter. Ukuran kolam segaran adalah 800 x 500 meter pesegi dengan tebal dinding sekitar 1,6 meter.

Kolam ini berfungsi sebagai tempat hiburan menjamu tamu tamu kerajaan , mereka dijamu didekat kolam dengan peralatan mewah yang terbuat dari emas dan perak, kemudian seusai acara penjamuan peralatan yang mewah dan mahal ini dilempar ke tengah kolam untuk menunjukan bahwa kerajaan Majapahit sangat bsar dan makmur, Selain itu kolam Segaran juga digunakan sebagai sumber air bagi penduduk Majapahit yang padat.

Nama kolam Segaran diambil dari kata segara yang berasal dari bahasa jawa yang artinya laut , yang mungkin pada masa itu kolam tersebut diibaratkan sebagai laut kecil yang dapat memenuhi kebutuhan air seluruh penduduk Majapahit.

Candi Tikus



Candi tikus merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit yang bewujud kolam pemandian ritual atau peritraan, denagn bentuk bujur sangkar berukuran 22,5 meter x 22,5 meter. Dalam bangunan ini terdapat menara sebagai titik bangunan tertinggi dengan arsitektur teras-teras bermahkota yang ditata dengan susunan konsentris. Menurut cerita kolam ini digunakan untuk tempat pemandian para putri raja Majapahit.

Nama Candi Tikus diambil karena dulu tempat ini menjadi sarang tikus dan menjadi pengganggu tanaman padi di sawah penduduk kerajaan Majapahit.

Candi Bajang Ratu



Candi Bacang terletak tidak jauh dari candi Tikus, peninggalan kerajaan Majapahit ini berbentuk bangunan ramping dengan arsitektur gapura Paduraksa dengan ukiran hiasan rumit dan detail pada bagian atap. Candi ini berukuran 16,5 meter. Menurut sejarawan Candi Bajang Ratu dibangun sebagai penghormatan bagi Raja Jayanegara yang wafat pada tahub 1328 M.

Nama Candi Bajang Ratu diambil dari bahasa jawa yang berarti Raja Kecil , konon raja Jayanegara pernah terjatuh ditempat tersebut sedangkan masyarakat beranggaban jika Raja Jayanegara naik tahta dengan usia yang masih sangat muda.

Candi Kedaton


Peninggalan Kerajaan Majapahit yang atu ini merupakan peningalan yang masih menjadi misteri yang sangat sulit dipecahkan. Pada sekitar bangunan candi ini terdpat beberap bangunan lain seperti Makam Islam, Mulut Goa, Candi, Sumur Opas dan Lorong Rahasia.

Para ahli sejarah masih terus mencari titik terang untuk menemukan menemukan bangunan Candi ini. Namun terdapat anggapan bahwa di daerah kedaton , dulu merupakan ibukota pada masa masa akhir kerajaan Majapahit.

Candi Jolotundo


Candi Jolotundo ini terletak di lereng Gunung Bekal merupakan salah satu puncak dari pegunungan,Tepatnya di Desa Seloliman Kecamatan Trawas Mojokerto Jawa Timur. Bangunan tersebut terbuat dari batu kali dengan ukuran panjang 16,85 m lebar 13,52 m tinggi 5,20 m.

Menurut pemahaman sejarah candi Jolotundo menunjukkan angka tahun 977 M, dan di sebelah kiri dinding belakang candi terdapat tulisan GEMPENG.

Pendopo Agung


Peninggalan dari Kerajaan Majapahit selanjutnya adalah Pendopo Agung, bangunan ini merupakan penemuan umpak-umpak besar sisa dari sebuah bangunan pendapa agung, tempat raja Majapahit menemui tamu-tamu kerajaan, letaknya juga di dekat Kolam Segaran.

Saat ini lokasi tersebut sudah dipugar oleh pihak Kodam V Brawijaya menjadi bangunan pendapa yang nyaman untuk dikunjungi. bukan hanya itu tepat dibelakang bangunan ini terdapat batu miring, yang konon menjadi tempat Mahapatih Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa.

Selain itu juga terdapat kompleks makam dan petilasan Raden Wijaya, sebagai pendiri kerajaan Majapahit yang ramai dikunjungi oleh peziarah dan konon kalangan pejabat yang ingin terkabul permintaannya terutama pada malam Jumat.

Situs Lantai Segi Enam



Lantai persegi enam merupakan sisa-sisa bangunan rumah ini memiliki keunikan tersendiri karena ditemukannya hamparan lantai kuno berupa paving blok berbentuk segi enam dari bahan tanah liat bakar yang dibuat halus, berukuran 34 x 29 x 6.5 cm.

Pada situs ini terlihat sisa lantai, sisa dinding dan beberapa perabot dari bahan tembikar seperti pot tanah liat dan gentong yang sama- sama terbuat dari tanah liat. Ddulu situs yang terletak 500 m selatan Pendopo Agung ini merupakan bagian dari kompleks bangunan kerajaan, atau bangunan milik bangsawan kerajaan japahit.

Alun-Alun Watu Umpak



Alun- alun watu umpak terletak hanya sekitar 100 meter dari situs candi Kedaton, yaitu berupa kumpulan batu-batu umpak besar yang tersusun rapi. Sejarawan menduga situs ini adalah bekas bangunan kerajaan Majapahit yang berkaitan pula dengan situs candi Kedaton. Terlihat dari jaraknya yang masih berdekatan.

Makam Putri Campa


Peninggalan Kerajaan Majapahit
Merupakan kompleks pemakaman Islam kuno di dekat Candi Menak Jinggo dengan fokus berupa makam putri Campa, yang konon adalah selir atau istri raja Majapahit periode akhir.

Diperkirakan Putri Campa yang wafat pada tahun 1448 mdalam keadaan memeluk agama Islam, hal itu dapat dilihat dari bentuk makam beliau. Dan menurut sejarah Putri Campa berhasil mengajak Raja Majapahit untuk memeluk agama islam.

Seperti yang diketahui bahwa Raden Patah, yaitu pendiri kerajaan Demak yang dinobatkan kerajaan Islam pertama di Jawa. Termasuk putra dari raja Brawijaya, raja Majapahit pada periode akhir masa kebesaran.

Demikian beberapa peninggalan kerajaan Majapahit, salam Radenpost.